18/04/12

Ilmu Pengetahuan VS Kebenaran



      Copernicus, penemu teori “Matahari sentris (bumi dan semua planet lainnya berputar mengelilingi matahari), sangat ditentang kala itu, khususnya oleh kalangan gereja yang meyakini “bumi sentris”.Pada tahun 1609 , Galileo, sang penemu teleskop, mendukung teori Copernicus . Melalui teleskopnya dia bisa melihat Saturnus yang dilingkari gelang-gelang, dan tahulah ia bahwa ada empat buah planet yang berputar-putar mengelilingi bumi ini. Selanjutnya penelitian itu beralih ke planet Vinus. Ini merupakan bagian dari bukti penting yang mengukuhkan teori Copernicus bahwa bumi dan semua planet lainnya berputar mengelilingi matahari. Hal ini pun sebenarnya dibenarkan oleh Al Quran sebagai berikut:
“Ia-lah yang menjadikan matahari bersinar, dan bulan bercahaya, (Ia-lah yang) menentukan manzilah-manzilah baginya, supaya kamu tahu jumlah tahun dan perhitungan (waktu). Tiada Allah menciptakan ini, kecuali dengan sebenarnya. Demikianlah Ia menjelaskan ayat-ayat bagi orang yang mengetahui”
                                                                             QS Yunus ayat 5
Sementara itu, dukungannya terhadap teori Copernicus menyebabkan Galileo berhadapan dengan kalangan gereja yang menentangnya habis-habisan. Pertentangan gereja ini mencapai puncaknya pada tahun 1616. Dia diperintahkan menahan diri dari menyebarkan hipotise Copernicus. Galileo merasa terjepit selama bertahun-tahun. Baru sesudah Paus meninggal dunia pada tahun 1623, dia (Paus) digantikan oleh orang yang mengagumi Galileo. Paus baru ini ,Urban VIII ,memberi pertanda ,walau samar-samar bahwa larangan terhadap Galileo tidak lagi diteruskan.
      Enam tahun berikutnya Galileo menyusun karya ilmiahnya berjudul “Dialog tentang Dua sistem Penting Dunia”. Meskipun begitu, penguasa-penguasa gereja mnanggapi dengan sikap berang tatkala buku itu terbit ,dan Galileo langsung diseret ke muka pengadilan agama di Roma. Hukuman lain terhadapnya ,suatu permintaan kepadanya agar ia secara terbuka mencabut kembali pendapatnya bahwa bumi berputar mengelilingi matahari.Ilmuan berusia 69 tahun ini terpaksa melaksanakannya (permintaan gereja) dihadapan pengadilan terbuka .Tetapi ia menunduk ke bumi dan berbisik pelan,”Tengok,dia (bumi ini) masih terus bergerak (berevolusi) .Galileo meninggal dunia pada tahun 1642.
      Kisah di atas sekiranya bisa menggambarkan ,bahwa terkadang suatu kebenaran atas suatu ilmu pengetahuan sering ditutup-tutupi ,untuk melindungi kepentingan diri sendiri atau oleh suatu golongan tertentu. Kejadian seperti itu ,tidak hanya terjadi pada skala besar seperti penemuan Copernicus atau Galileo, tetapi sering juga muncul suatu hal yang skalanya mungkin lebih kecil seperti kebohongan seorang manajer keuangan terhadap perusahaannya untuk menutup-nutupi tentang adanya kebocoran dana, dan akibatnya perusahaan itu hancur. Atau mungkin pejabat-pejabat tinggi negara (eksekutif dan legeslatif) yang membohongi rakyat banyak tentang keadaan negara yang sebenarnya, akibatnya muncul krisis moral dan ekonomi yang berkepanjangan saat ini. Hal ini sangat menghambat kmajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, juga bidang “ketuhanan”.Semua hal di atas sangat mengganggu missi Tuhan untuk memakmurkan dan mensejahterakan bumi. SehinggaTuhan menurunkan suatu ayat untuk memperingatkan orang-orang yang tidak mau berpikir objektif tersebut.
“Demikianlah kamu ini (wahai ahli Kitab). Kamu bantah membantah tentang sesuatu yang kamu tahu ,tetapi mengapa kamu (sekarang) bantah membantah tentang hal-hal yang tiada kamu tahu?....
                                                                                  QS Ali Imran ayat 66
Ingatlah, bahwa ilmu begerak dari pembenaran dan sanggahan berdasarkan logika dan bukti-bukti nyata. Kalau itu terjadi maka kita mampu menjadi sosok manusia yang tidak saja pekerja keras dan berprestasi ,namun juga mampu mencari “karunia Allah” yang bertebaran di muka bumi.
“Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi, dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung”.
                                                                           QS Al Jum’ah ayat 10
Dan pembenaran ilmu, juga mampu menilai sesuatu ,mengambil keputusan secara objektif berdasarkan prinsip fitrah abadi, bukan karena pengaruh dan tuntutan lingkungan semata. Anda sangat dianjurkan untuk membca berbagai buku, namun disarankan anda untuk tetap membaca Al Quran ,sebagai peyeimbang ,agar anda tetap memiliki pegangan yang kuat, dan tidak terjerumus pada pemikiran-pemikiran yang keliru.
      Apabila sudah memiliki sebuah pegangan yang kuat di dalam diri, dimana pegangan ini dicapai melalui suatu pengembaraan pemikiran yang logis ,hingga mencapai titik keimanan secara alami, maka niscaya bacaan apapun yang dihadapkan tidak akan mampu menggoyahkan prinsip anda, tapi justru akan lebih memperkuat dan memperkokoh keimanan anda. Setelah selesai membaca ,haruslah kembali pada Allah Swt agar anda tidak tergiring kepada suatu pemikiran yang “terputus” dan berhenti di situ saja. Karena yang benar itu adalah milik Allah semata.[DP : 2]
Wallahu a’lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar