18/04/12

Manusia Memiliki Suara Hati Yang Sama

          Untuk memperjelas ,apa itu” suara hati,” silakan anda meluangkan waktu sejenak menjawab pertanyaan-pertanyaan dibawah ini ,dengan suara hati anda.
1.    Anda sedang makan di pinggir jalan ,tiba-tiba ada seorang anak perempuan kecil berusia lima tahun berdiri tepat di depan anda ,menatap makanan yang anda pegang dengan penuh harap ,suara hati apa yang muncul pada saat itu? Jawabanya sudah barang tentu,Suara hati yang mendorong kita “ingin memberi” tatkala anda sedang memakan makanan anda.
2.    Coba bayangkan situasi seperti ini.Salah seorang teman sekantor anda dikirim oleh pimpinan perusahaan untuk mengikuti training manajemen selama dua minggu .Sementara anda sendiri tidak terpilih. Apa yang anda rasakan? Jawabannya sudah barang tentu,Suara hati yang mengatakan bahwa anda “ingin juga maju” sehingga anda juga merasa ingin mengikuti training tersebut.
3.    Kemudian setelah dua minggu ,dia pulang kembali ke kantor dengan  wajah berseri-seri ,dan menunjukan sertifikatnya kepada anda ,suara hati apa yang timbul pada anda ?.Jawabannya sudah barang tentu,Suara hati yang mengatakan bahwa anda juga ingin mengetahui “ilmu” tersebut, dan anda juga ingin mengetahui materi training itu.
4.    Kemudian ada seseorang yang membuang puntung rokok seenaknya di suatu ruangan . Suara hati apa yang timbul di hati anda? Jawabannya sudah barang tentu ,Dorongan suara hati anda untuk “memelihara” sehingga anda merasa harus melarang orang tersebut membuang puntung rokok .
5.    Di dalam suatu perjalanan ,anda melihat seseorang pemuda sedang berusaha menjambret tas seorang wanita tua .Perasaan apa yang muncul saat itu? Jawabannya sudah barang tentu,Dorongan suara hati untuk “menolong” wanita tua tersebut.
6.    Anda sedang berada di tengah kebun yang hijau ,tiba-yiba ada seorang pemuda yang memetik bunga dengan kasar .Apa yang anda rasakan? Jawabannya sudah barang tentu ,Suara hati yang menyuruh anda untuk “memelihara”” dan “melindungi” bunga indah tersebut.

Pertanyaan-pertanyaan di atas menurut pengarang buku ESQ, Ary Ginanjar Agustian, sebenarnya adalah salah satu materi dalam sebuah perlombaan pidato internasional di Bali tahun 1999. Saat itu ,para juri tingkat internasional dan peserta terlihat mengangguk-angguk tanpa sadar.Begitu pula jawaban-jawaban yang anda rasakan itu akan sama di seluruh dunia .Apakah dia seorang kaya, miskin,ras apa saja,berbagai suku apapun namanya, akan merasakan “suara hati” yang sama,apabila dalam kondisi fitrah.
Jawaban-jawaban dari suara hati tersebut adalah sama persis dengan sifat-sifat Allah  yang terdapat di dalam Al Quran  (Asmaul Husna) seperti Maha Penolong,Maha Pengasih,Maha Penyayang, Maha Ilmu, Maha Tahu,Maha Suci ,Maha Memelihara,Maha Berhitung, dan Maha melindungi
     Sifat-sifat mulia itu ,juga ditiupkan ke dalam jiwa manusia ,yaitu merujuk pada  QS As Sajadah ayat 9, “Kemudian Ia (Allah) memberinya bentuk dengan perbandingan ukuran yang baik dan meniupkan ke dalamnya roh ciptaan-Nya”.
     Maksud  contoh-contoh yang dkemukakan di atas adalah bahwa manusia sebenarnya memiliki suara hati yang sama. Itulah yang disebut “fitrah”. Menurut Al Quran ,sebelum bumi dan manusia diciptakan ,roh manusia telah mengadakan perjanjian dengan Allah ,Allah bertanya kepada jiwa manusia ,”Bukankah aku Tuhanmu?”,lalu roh manusia menjawab ,”Ya kami bersaksi...”(QS Al A’raf ayat 172)
Bukti adanya perjanjian ini,menurut Muhammad Abduh ialah adanya fitrah iman di dalam jiwa manusia . Suara hati itu adalah suara Tuhan yang terekam di dalam jiwa manusia. Karena itu,bila manusia hendak berbuat tidak baik, pasti akan dilarang oleh suara hati nuraninya .Sebab, Tuhan tidak mau kalau manusia berbuat tidak baik. Kalau manusia tetap mengerjakan perbuatan yang tidak baik itu maka suara hatinya akan bernasehat. Dan kalau sudah selesai pasti akan menyesal. Mac Scheler mengatakan ,penyesalan tanda kembali kepada Tuhan.

“Maka hadapkanlah wajahmu dengan mantap kepada agama ,menurut fitrah Allah yang telah menciptakan fitrah itu pada manusia. Tiada dapat diubah (hukum-hukum) ciptaan Allah .Itulah agama yang benar,tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahuinya”

                          QS Ar Rum ayat 30
   
Begitu pula apabila kita sedang membaca buku yang bermutu ,mendengar pidato yang baik ,percakapan yang berkualitas ,mendengar puisi dan syair,atau bahkan menyaksikan film berkelas dunia seperti Titanic yang memunculkan arti sifat Muhyi dan Mumiit (Yang Menghidupkan dan Yang Mematikan),atau film Saving Privte Ryan yang menekankan arti integritas dan kesetiaan ,atau film Life is Beautiful yang menonjolkan arti kekuatan sebuah prinsip hidup. Maka di dalam pikiran dan perasaan akan muncul suatu penilaian yang membenarkan dan mengiiyakan pengertian,dan pemahaman jika sesuai dengan suara hati. Kita sering mengangguk-angguk sebagai tanda pengakuan ,disadari atau tanpa disadari. Itulah makna dan bukti dari pengakuan manusia ,sesuai dengan perjanjian jiwa antara manusia dengan Tuhan,sebelum manusia dilahirkan.Ketika itu jiwa manusia menjawab dan mengakui ,”Betul Engkau Tuhan kami”,jiwa manusia itu mengangguk.
“Dan ingatlah ketika Tuhanmu mengeluarkan dari Bani Adam keturunannya dari sulbinya ,dan menyuruh mereka bersaksi terhadap dirinya mereka sendiri (atas pertanyaan), Bukankah Aku Tuhanmu ?Mereka menjawab ,Ya kami bersaksi”
                                                                    QS Al A’raf ayat 172
Namun ada kalanya suara hati itu tertutup, buta.Manusia sering mengabaikan pengakuan ini,yang justru mengakibatkan dirinya terjerumus ke dalam kejahatan, kecurangan, kekerasan ,kerusakan, kehancuran (non fitrah) dan lain hal yang pada akhirnya mengakibatkan kegagalan, atau tidak efektif,serta tidak maksimalnya suatu usaha atau cita-cita.
     Banyak sekali penyebab fitrah manusia menjadi tertutup, yang tanpa disadari membuat manusia menjadi buta, yang mengakibatkan dirinya memiliki kecerdasan hati yang rendah.
Agar hati anda selalu fitrah maka Al Quran-lah pedomannya . Al Quran adalah pembimbing menuju kebahagian yang dapat memberikan kesejahteraan lahir-bathin ,dan dapat memberikan motivasi yang kuat dan prinsip yang teguh sesuai dengan suara hati (Wal-Qur’anil hakim).[DP: 2]

      Wallahu a’lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar