18/04/12

Salah Satu Mukjizat Al Qur’an



      Al Qur’an diturunkan oleh Allah Swt melalui nabi Muhammad Saw yang buta huruf kala itu. Ia dilahirkan dan hidup di tengah-tengah kaum yang terbelakang peradabannya, di jazirah Arab. Al Qur’an diturunkan selama 22 tahun, 2 bulan, dan 22 hari.
      Seperti diketahui ,seringkali Al Qur’an turun secara sepontan ,guna menjawab berbagai pertanyaan atau mengomentari suatu peristiwa . Misalnya pertanyaan orang Yahudi tentang ruh. Pertanyaan ini dijawab secara langsung ,namun demikian ,setelah rampung diturunkan dan disusun ,kemudian dilakukan analisis serta perhitungan terhadap catatan redaksinya, ditemukan hal-hal yang sangat menakjubkan. Ditemukan adanya keseimbangan yang sangat serasi antara kata-kata  yang digunakan,seperti keserasian ,atau jumlah dua kata yang bertolak belakang.
“Allah, Ia-lah yang menurunkan Kitab dengan kebenaran ,dan juga neraca (keadilan)....
                                                                                  QS Asy Syuuaraa ayat 17
Anda bisa bayangkan ,Al Qur’an diturunkan secara sepotong-sepotong dan sepontan ,ditempat yang belainan dalam waktu yang relatif panjang,dan terdiri dari 114 surat dan 77.493 kata. Serta diturunkan melalui orang yang tidak bisa membaca dan menulis saat itu. Namun ditemukan banyak hal-hal yang mengejutkan .Contoh, dua kata yang sepadan dalam jumlah yang sama dan seimbang . Dan kata-kata yang berlawanan arti juga ditemukan dalam jumlah yang seimbang. Hanya “sesuatu” yang maha dahsyat yang mampu melakukan hal itu. Dzat yang sangat tinggi ilmunya dan sangat luar biasa ketelitiannya. Dan dibuat serta disusun lebih dari 1000 tahun yang lalu.Abdur  Razaq Nawfal ,dalam Alijaz Al Qur’an al Karim yang terdiri dari 3 jilid ,mengemukakan sekian banyak contoh-contoh tentang keseimbangan tersebut, yang dapat kita simpulkan secara singkat dari tulisan M.Quraish Shihab yang berjudul  Membumikan Al Qur’an sebagai berikut:
1.    Keseimbangan antara jumlah bilangan kata dengan bilangan antonimnya, antara lain: Al Hayah (hidup) dan Al Mawt (mati) ,masing-masing sebanyak 145 kali. An Naf (manfaat) dan Al Madharrah (mudarat) masing-masing 50 kali. Dan masih banyak contoh-contoh yang lain.
2.    Keseimbangan jumlah kata dengan sinonimnya/makna yang dikandungnya ,antara lain: Al Harf dan Al Zira’ah (membajak/bertani) masing-masing sebanyk 14 kali. Al’Ushb dan Al Dhurur (membanggakan diri/angkuh) masing-masing sebanyak 27 kali. Dan masih banyak contoh kata yang lain.
3.    Keseimbangan antara jumlah bilangan kata dengan jumlah kata yang menunjuk pada akibatnya,antara lain: Al Infaq (infak) dengan Ar Ridha (kerelaan) masing-masing sebanyak 73 kali. Al Bukhl (kekikiran) dengan Al Hasarah (penyesalan) masing-masing sebanyak 12 kali. Dan masih banyak contoh kata yang lain.
Disamping keseimbangan-keseimbangan tersebut, ditemukan juga keseimbangan khusus. Contoh,kata Yawm (hari) dalam bentuk tunggal masing-masing sejumlah 365 kali,sama dengan jumlah hari dalam satu tahun. Sedangkan kata hari yang menunjukan kata plural (Ayyam) dan dua (Yaw-mayni) jumlah keseluruhannya 30,sama dengan jumlah hari dalam satu bulan.
Disisi lain ,kata yang berarti “bulan” (Syahr) hanya terdapat 12 kali ,sama dengan jumlah bulan dalam setahun. Al Qur’an menjelaskan bahwa langit ada “tujuh”,penjelasan ini diulanginya dalam “tujuh” kali pula. Kata-kata yang menunjukan kepada utusan Tuhan baik Rasul atau Nabiyy (nabi) atau Basyir (pembawa berita) ,atau Nadzir (pemberi peringatan) , keseluruhannya berjumlah 518 kali. Jumlah ini seimbang dengan nama-nama nabi, rasul,dan pembawa berita tersebut ,yakni 518 kali.
Masih ada lagi ,mukjizat lainnya yaitu pemberitaan ghaibnya Fir’aun yang mengejar-ngejar Nabi Musa diceritakan dalam Surat Yunus. Pada ayat 92 surat tersebut ,ditegaskn bahwa,Badan Fir’aun tersebut akan diselamatkan Tuhan untuk dijadikan pelajaran generasi manusia berikutnya . Itu telah terjadi 1200 SM. Dan pada tahun 1896, ahli purbakala, Loret menemukan di lembah raja-raja Luxor Mesir,satu mumi,yang data-data sejarah terbukti bahwa ia adalah Fir’aun yang bernama Maniptah dan yang pernah mengejar Nabi Musa. Setiap orang yang pernah berkunjung ke musium Kairo,akan dapat melihat Fir’aun  tersebut
      Isyarat-isyarat ilmiahnya ,banyak sekali ditemukan di dalam Al Qur’an. Misalnya,”Cahaya matahari bersumber dari dirinya sendiri,sedangkan cahaya bulan pantulan dari cahaya matahari” (perhatikan QS Yunus ayat 5)
      Semua hal di atas menunjukan bukti-bukti bahwa Al Qur’an sungguh-sungguh firman suci yang diturunkan oleh Tuhan, melalui nabi Muhammad Saw ,bukan karangan manusia. Tidak mungkin ada seseorang yang mampu menyusun suatu kitab seperti Al Qur’an, yang diturunkan secara sepontan dan terpisah-pisah ,baik dari sisi waktu dan tempat, namun dengan isi yang bisa diterima sebagai kebenaran serta memiliki jumlah kata-kata yang seimbang seperti contoh di atas tadi, apalagi saat itu belum ada komputer
      Menurut Rasyat Khalifah (wafat tahun 1990),angka 19 mempunyai rahasia yang berkaitan dengan Al Qur’an, sama dengan jumlah huruf Bismillahirrahmanirahiim yang juga mempunyai jumlah huruf 19, dimana ucapan Bismillahirrahmanirahiim adalah pangkalan tempat muslim bertolak. Di dalam Al Qur’an kata “Allah”, Ar Rahman, Ar Rahim mempunyai jumlah yang dapat dibagi dengan angka 19. Yaitu, Allah 2698 kali (2698:19=142), Ar Rahman 57 kali (57:19=3), Ar Rahim 114 kali (114:19=6). Jadi, mungkinkah seseorang manusia mampu membuat suatu kitab (Al Qur’an) dengan menghitung hingga ke huruf-huruf seperti itu, namun tetap dengan tujuan menyampaikan suatu amanat, melalui kalimat-kalimat yang demikian indah. Dan ia disampaikan secara mendadak, untuk menjawab dan merespon suatu pertanyaan. Kemudian secara terpisah diturunkan selama lebih dari 22 tahun, lalu dikumpulkan menjadi satu. Lalu baru dihitung jumlah kata-katanya, dan harus seimbang. Siapakah yang mampu melakukannya? Isinyapun , harus benar dan masuk akal, serta harus sesuai dengan hati nurani setiap  manusia ,dan harus pula dibuktikan bahwa isinya bisa diuji kebenarannya ,baik ditinjau masa lalu ,masa sekarang,atau masa yang akan datang. Terakhir anda hitung lagi jumlah kata-katanya. Siapakah yang sanggup melakukannya? Itulah tantangan dari Allah Swt.[DP : 2]
“Katakanlah,sungguh, jika manusia dan jin berhimpun untuk membuat sesuatu yang sama dengan Al Qur’an ini ,tiadalah mereka sanggup membuat yang sama seperti itu, sekalipun mereka saling membantu”.
                                                                                 QS Al Israa’ ayat 88
Wallahu a’lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar